Bersama :
Disini kami akan memaparkan
simulasi yang telah kami lakukan pada hari jumat, 08/juni/2012. Di mana simulasi
yang kami pergakan ke depan mengenai pelajaran pedagogi dan andragogi.
Diharapakan dengan adanya simulasi ini kita mampu membedakan andragogi dan
pedagogi. Berikut contoh simulasinya:
Contoh pedagogi :
Latar : sekolah dasar
Topic : belajar music di sekolah
Di dalam ruangan kelas sudah ada seorang ibu guru dan beberapa muridnya.
Kemudian ibu guru tersebut mengawali pelajaran musiknya dengan menggunakan
gulungan kertas kecil yang di dalamnya ada tertulis hal-hal yang berkaitan
dengan music. Kemudian, ia menunjuk satu orang murid untuk memilih gulungan
kertas tersebut. Kemudian murid tersebut membuka gulungannya dan mendapati
bahwa kertas itu bertuliskan gitar. Ibu guru menyuruh murid tersebut
menjelaskan apa yang ia tahu tentan gitar. Dari penjelasan murid tersebut ,
ada beberapa
yang salah , murid tersebut mengatakan kalau gitar itu memiliki 7 senar,
padahal hanya ada 6 senar. Tidak berapa lama ,ada seorang murid terlambat
masuk. Saat ditanyai ibu guru kenapa terlambat, ia menjawab bahwa ia kesiangan.
Nah itu adalah perbuatan yang salah, agar si murid jera dan disiplin , ibu guru
menghukumnya di depan kelas dan disuruh untuk berdiri. Kehgiatan kelas yang
terlihat di atas adalah kegiatan pedagogi. Karena dalam situasi hampir keseluruhan
guru yang menjadi pusatnya. Seperti dalam
mengajar music , walaupun murid ada dilibatkan dalam menjelaskan alat music
tetapi jika ada yang salah guru berkewajiban menjelaskan kepada murid-muridnya.
Kemudia guru yang membuat keputusan terhadap hukuman yang diberikan. Ini adalah
salah satu system pedagogi, yaitu seni mengajar yang diberlakukan kepada
anak-anak dan bertujuan untuk mengubah perilaku anak tersebut menajadi
lebih dewasa.
Contoh andragogi :
Latar : rumah
Topik : mengelola uang jajan per
bulan
Pada awal bulan seornag ibu memberikan uang jajan
kepada anaknya sebesar Rp.200.000,- , anak nya tersebut bersekolah di luar
kota. Di bulan-bulan sebelumnya uang jajan sebesar Rp. 200.000,- tersebut cukup
untuk satu bulan. Pada bulan ini si anak menghubungi kembali sang ibu untuk
melapor bahwa uang jajannya telah habis padahal masih pertengahan bulan.
Kemudian si ibu menasehati si anak untuk bisa mengatur uang jajannya sendiri
agar cukup sampai satu bulan. Di bulan-bulan berikutnya ibu tidak akan
memberikan uang jajan lebih lagi bila pertengahan bulan sudah habis. Nah apa
yang dilakukan ibu kepada anaknya ini adalah contoh andragogi, dimana anak
diberikan tanggung jawab untuk mengelola uang jajannya sendiri.
No comments:
Post a Comment