Thursday, March 22, 2012

Perencanaan, Instruksi, dan Teknologi Psikologi Pendidikan

PERENCANAAN

Sering dikatakan bahwa jika seseorang gagal membuat rencana, maka ia merencanakan kegagalan. Orang yang sukses juga berkata bahwa itu merupakan hasil dari perencanaan yang baik. Perencanaan itu sendiri ada 2, yaitu perencanaan instruksional dan kerangka waktu perencanaan. 
Perencanaan instruksional --> pengembangan atau penyusunan strategi sistematik dan tertata untuk merencanakan pelajaran. Guru perlu menentukan seperti apa dan bagaimana mereka akan mengajar.
Kerangka waktu --> Menyusun rencana waktu yang sistematis tentang apa yang perlu dilakukan dan kapan melakukannya, atau perlu fokus pada "tugas" dan "waktu".

PERENCANAAN PELAJARAN TEACHER CENTERED

Tiga alat umum dalam perencanaan ini adalah menciptakan sasaran behavioral (perilaku), menganalisis tugas, dan menyusun taksonomi (klasifikasi) instruksional.

Menciptakan Sasaran Behavioral (behavioral objectives)--> Pernyataan tentang perubahan yang diharapkan oleh guru dalam kinerja murid. Menurut Robert Mager (1962), sasaran behavioral terdiri dari  bagian, yaitu perilaku murid, kondisi di mana perilaku terjadi, dan kriteria kinerja.
Menganalisis Tugas--> Fokus pada pemecahan tugas kompleks yang dipelajari murid menjadi komponen-komponen. Analisis ini melalui tiga langkah dasar,
  1. Menentukan keahlian atau konsep yang dibutuhkan murid untuk menyelesaikan tugas.
  2. Mendaftar materi yang dibutuhkan untuk melakukan tugas, seperti kertas, pensil, kalkulator, dsb
  3. Mendaftar semua komponen tugas yang harus dilakukan.
Menyusun Taksonomi Instruksional--> Sistem klasifikasi. Menurut Bloom, taksonomi ini mengklasifikasikan sasaran pendidikan menjadi tiga domain, kognitif, afektif, dan psikomotor.
Domain kognitif mempunyai 6 sasaran: pengetahuan, pemahaman, aplikasi, analisis, sintesis, dan evaluasi.
Domain afektif terdiri dari 5 sasaran: penerimaan, respons, menghargai, pengorganisasian, dan menghargai karakterisasi.
Domain psikomotor menurut bloom adalah: gerak refleks, gerak fundamental dasar, kemampuan perseptual, kemampuan fisik, gerakan terlatih, dan perilaku nondiskusif.

INSTRUKSI LANGSUNG

Pendekatan teacher-centered yang terstruktur yang dicirikan oleh arahan dan kontrol guru, ekspektasi guru yang tinggi atas kemajuan murid, maksimalisasi waktu yang dihabiskan murid untuk tugas-tugas akademik, dan usaha oleh guru untuk meminimalkan pengaruh negatif terhadap murid.

Strategi Instruksional Teacher-Centered
Disini akan membicarakan mengorientasikan murid pada materi baru; mengajar, menjelaskan dan mendemonstrasikan; menanyakan dan diskusi; penguasaan pembelajaran; tugas di kelas; dan pekerjaan rumah.

Mengorientasikan--> Sebelum menjelaskan dan menyajikan materi baru, susunlah kerangka pelajaran dan orientasikan murid ke materi baru tersebut.
Advance organizer adalah aktivitas dan teknik pengajaran dengan membuat kerangka pelajaran dan mengorientasikan murid pada materi sebelum materi tersebut diajarkan
Comparative advance organizer adalah memperkenalkan materi baru dengan mengaitkannya dengan apa yang sudah diketahui murid

Pelajaran, Penjelasan, dan Demonstrasi
Aktivitas yang biasa dilakukan guru dalam pendekatan instruksi langsung.

Pertanyaan dan Diskusi
Perlu diintegrasikan dalam pendekatan instruksi teacher-centered. Dalam menggunakan strategi ini, penting untuk merespons setiap kebutuhan pembelajaran murid sembari menjaga minat dan perhatian kelompok.

Mastery Learning
Pembelajaran satu konsep atau topik secara menyeluruh sebelum pindah ke topik yang lebih sulit.

Seatwork 
Menyuruh murid untuk belajar sendiri-sendiri di bangku mereka.

Pekerjaan Rumah
Seberapa banyak dan harus disesuaikan apa jenis pekerjaan rumah yang cocok untuk murid.

MENGEVALUASI INSTRUKSI TEACHER CENTERED
Pendukung pendekatan ini percaya bahwa pendekatan inilah cara terbaik untuk mengaajarkan keahlian dasar yang membutuhkan pengetahuan dan ketrampilan yang tersruktur secara jelas (seperti bahasa, membaca, matematika, membaca, dan fakta-fakta sains).
Namun para pengkritik mengatakan bahwa instruksi model ini sering kali menghasilkan pembelajaran yang pasif dan tidak memberikan kesempatan yang cukup kepada murid untuk mengkonstruksi pengetahuan dan pemahaman. Mereka juga mengatakan bahwa kelas menjadi terlalu kaku dan ketat.

PERENCANAAN DAN INSTRUKSI PEMBELAJARAN LEARNED CENTERED 

No comments:

Post a Comment